Selasa, 18 Juni 2013

5. Ma’rifatullah

1. Muqodimah 

قل أعوذ برب الناس, مالك الناس , اله الناس
Artinya :
Katakanlah aku berlindung kepada (Allah) sebagai Robbnya manusia, Raja
manusia dan sembahan manusia.

2. Tauhid Rububiyah

   2.1 Pengertian Robb
Secara bahasa Robb berasal dari kata :

رَبَّ  -  يَرُبُّ  -  رَبًّا
Artinya ; mengasuh , memimpin
Istilah Robb dipakai dalam kata-kata keseharian
bangsa arab untuk beberapa makna, diantaranya :

قَدْ رَبَّ فُلاَنٌ قَوْمَهُ
Artinya :
“Sifulan sudah dapat menguasai kaumnya sehingga mereka tunduk kepadanya

Artinya :
“ kamu pemilik kambing atau pemilik  unta?”

Pengertian secara terminologis al-qur’an Robb itu mempunyai beberapa makna :
a. Predikat Robb sebagai raja, penguasa, tuan atau majikan QS. 12:23,41 & 50
b. Predikat Robb sebagai pendidik, pengasuh QS.17:24 / QS.96:3-5
c. Predikat Robb sebagai pencipta alam semesta, pengatur QS. 7:54 / 13:1-4 / 50:16
d. Predikat Robb sebagai pemberi rizki QS. 2:21-22 / 11:6 / 30:40
e. Predikat Robb sebagai Pemilik QS. 106:3-4

   2.2 Hakikat Rububiyah

2.2.1 Allah sebagai sumber produk hukum

Allah berfirman ;
اتخذوا أحبارهم ورهبانهم أربابا من دون الله والمسيح ابن مريم وما أمروا إلا ليعبدوا إلها واحدا لا إله إلا هو سبحانه عما يشركون
Artinya ;
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan” (QS.9:31).

Didalam kitab As-shohih disebutkan :”bahwasanya Nabi membaca ayat ini dihadapan Adi bin Hatim Ath-Tha’I r.a, maka ia berkata : “wahai Rosulullah, sungguh kami tidaklah ibadah kepada mereka (orang-orang alim dan rahib). Beliau bertanya :”Tidakkah mereka itu mengharamkan yang telah dihalalkan Allah, lalu kamupun mengharamkannya dan tidakkah mereka menghalalkan sesuatu yang diharamkan Allah lalu kamu menghalalkannya ? Ia berkata “Ya”, Maka nabi saw. Bersabda itulah ibadah (penyembahan) kepada mereka (menjadikan Robb-Robb selain Allah ).(HR. At-Tirmidzi, Ibnu Jarir dan lainnya)[1] QS. 10:10/ 43:87 / 29:61,63, [1] Kitab Tauhid Dr. Shalih Fauzan bin Abdullah Al-fauzi

                    f. Al-qur’an sebagai wahyu Allah adalah sumber hukum tertinggi untuk mengatur tata kehidupan manusia
  • QS. 42:10 / 7:2 /6:57,114
  • QS. 10:36/ 37:6 / 6:116 / 12:40 / 22:62 30:30 / 4:105
g. Sunnatulloh adalah hukum Allah yang mengatur alam semesta

3. Tauhid Mulkiyah

3.1 Pengertian mulkiyah

Secara bahasa.
Mulkiyah berasal dari kata

مَلَكَ-يَمْلِكُ-مَلْكًا و مُلْكًا-مَلَكَةً مَمْلَكَة
Artinya : memiliki, mempunyai sesuatu

Allah berfirman :
 فتعالى الله الملك الحق لا إله إلا هو رب العرش الكريم
Artinya :
“Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) Arasy yang mulia”(QS. 23:116)

مالك يوم الدين
Artinya :
Yang menguasai hari pembalasan
Bacaan diatas ada dua persepsi:

مالك  = ذُوالمِلْكِ artinya : memiliki  
ملك   = ذُوا لمُلْكِ artinya : yang merajai
Ar-Ragib Al-asfahani berkata kedua qiroat tadi sekalipun sama-sama diriwayatkan oleh banyak sahabat rosul, tetapi qiroat yang kedua lebih mengandung makna keagungan, ketakjuban dan penuh ketakutan kepada Allah (Tafsir Al-Marogi jilid 1)

3.2 Hakikat Tauhid mulkiyah

  • 3.2.1 Kedaulatan dan kekuasaan hukum tertinggi secara mutlak hanya di tangan Allah. QS. 20:114 / 23: 116 QS. 17:111
  • 3.2.2 Lembaga Risalah/ nubuwwah atau khilafah adalah perwujudan mulkiyah Allah di muka bumi. Nabi dan Rosul adalah sebagai mandataris Allah untuk kerajaannya di bumi.Maka ibadah kepada Allah harus direalisasikan kepada ketaatan kepada Rosul / Kepemimpinan / Kholifah. QS. 2:30 / 11:61/ 67:1,2 / 3;31 /4:64,65

3.3 Sistem dan prosedur (metode mewujudkan mulkiyah Allah dibumi) 

  • 3.3.1 Lahir dan definitifnya lembaga risalah dengan proses mitsaq (sebuah perjanjian / aqad para rosul /nabi dengan maha pemilik otoritas (Kewenangan Allah SWT). QS. 33:7/ 5:7 /42:38
  • 3.3.2 Lembaga khilafah /imamah sebagai pelanjut estafeta lembaga kepemimpinan risalah yang lahir dan definitifnya berdasarkan sistem dan prosedur syuro as-siasah. QS. 3:144 /42:38/3:159
  • 3.3.3        Metode gerakan untuk membangun khilafah / lembaga risalah dengan pola “Hijrah atau furqon”. QS. 8:72-73 /60:4 / 73:10 / 4:140 /18:50-51 / 9:20 / 2:218 4.

Tauhid Uluhiyah 4.1 

Pengertian Uluhiyah 

 4.1.1       Secara bahasa berasal dari kata :

 أََلِهَ – يَأْلَهُ – اِلهً 
 Artinya : cendrung, condong 

 Penggunaan kata أََلِهَ dapat kita jumpai dalam kata-kata dibawah ini : أَلِهْتُ اِلَى فُلاَن Aku cendrung kepada si pulan أَلِهَ رَجُلُ يَأْلَه Orang itu mengharapkan seseorang akan menolongnya (karena tertimpa musibah) اِلَهُ الفُصَيْلُ بِأُمِّّهِ Anak sapi itu tidak mau pisah dari induknya.
4.1.2. Pengertian ilah menurut para ulama

1. Ibnu Qoyyim Rahimahulloh, 
     Ilah adalah zat yang dipertuhankan dengan sepenuh hati, bahwa dia penuh cinta (mahabbah), keagungan (Ijlal), ampunan (Inabah), kemuliaan (ikrom) dan kebesaran (‘adzim). Hal itu harus kita yakini dengan rasa rendah diri, kepasrahan, rasa takut, harapan dan tawakal  2. Ibnu Taimiyyah, Ilah adalah zat yang disembah dan ditaati (معبود المطاع).
          3. Ibnu Rajab, Ilah adalah zat yang harus ditaati dan pantang kita memaksiatinya dan harus menganggapnya hebat dan agung dengan penuh rasa cinta, takut dan tawakal kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kita patut berdo’a
4. Zamakhsari, Ilah adalah jenis nama-nama yang terdapat pada sembahan baik yang hak maupun yang batil, tetapi pasti dimenangkan oleh sesembahan yang hak.

4.1.3. Pendapat jahiliyah tentang ilah.
Pendapat jahiliyah tentang ilah adalah pelindung atau penolong dari segala 
bahaya dan kesulitan yang menimbulkan adanya upacara penyembahan.QS. 19:81/36:74

4.1.4. Pengertian ilah menurut terminologi al-qur’an 

 سَكَنَ اِلَيْهِ ( Merasa tentram kepada-Nya)
Qs. 10:7-8, 7:138  اِسْتِجَارَ بِهِ ( Merasa 
dilindungi oleh-Nya) QS. 76:6 /1:4 / 36:74-75
 اِشْتاقَ اليه ( Merasa selalu rindu kepada-Nya)
QS. 26:71  وُلِّعَ به ( Merasa cinta dan 
cendrung kepada- Nya) QS. 2:165

Ibnu Taimiyyah berkata Tauhid inilah (Tauhid 
uluhiyyah) yan membedakan antara orang-
orang yang bertauhid murni dengan orang-
orang musyrik.(Risalah Hasanah,Ibnu Taimiyyah hal 261)

4.2 Hubungan organik ketiga istilah teologis ;

  Tauhid Rububiyyah,Tauhid mulkiyah dan tauhid uluhiyyah dalam kerangka operasionalnya 
secara realitas di dunia dapat kita lihat bagaimana Rosul dan para sahabatnya membangun komunitas tauhid ditengah-tengah kaumnya (wilayah yuridiksi hukum jahiliyyah). Hingga tegaknya khilafah.Dimana Allah dijadikan Robb, malik dan ilah.

                Gerakan rosul dalam menegakan tauhid pada periode madaniyah dalam bentuk sosio politik  mentranspormasikan lembaga umat (jamaah) menjadi lembaga negara. Hingga gerakan rosul secara sempurna meraih “Nasrum-minallohi wafathun qorib” (futuh) dan islam berdaulat secara utuh, integral dan menyeluruh/konprehensif (kaffah) di dunia. QS.48;6,7, 23,24

Wallahu A'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar